Personel Polres Intan Jaya Alami Luka Akibat Dianiaya OTK, Diduga Bagian dari KKB

News10 Dilihat

KABAR21|Intan Jaya, Papua Tengah – Aksi kekerasan kembali terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Seorang anggota Polres Intan Jaya, Bripda Ricardo Pasaribu, menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) yang diduga kuat merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Insiden terjadi di area Kompleks Kios Palopo, Distrik Sugapa, pada Sabtu petang (28/6/2025), sekitar pukul 18.45 WIT.

Korban mengalami luka cukup serius pada bagian telinga kanan dan saat ini telah dilarikan ke RSUD Sugapa guna menjalani perawatan medis intensif.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakaops Damai Cartenz, S.I.K., M.Hum., menyampaikan bahwa aparat akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Korban saat ini dalam penanganan tim medis di RSUD Sugapa. Kami mengutuk keras tindakan kekerasan ini, dan aparat akan mengejar serta menindak tegas para pelaku sesuai ketentuan hukum,” tegas Brigjen Pol. Faizal dalam keterangannya di Jayapura, Sabtu malam.

Menanggapi insiden ini, personel Satgas Ops Damai Cartenz telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses penyelidikan dan pengumpulan informasi lanjutan. Sementara itu, seluruh personel TNI-Polri di Distrik Sugapa disiagakan di pos masing-masing guna mengantisipasi kemungkinan gangguan lanjutan dari kelompok bersenjata tersebut.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., mengimbau untuk tetap tenang namun waspada.

“Kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait pelaku. Dugaan sementara mengarah pada keterlibatan KKB. Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, dan selalu waspada terhadap situasi di lingkungan masing-masing,” ujar Kombes Yusuf.

Pihak Kepolisian dan TNI menyatakan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Intan Jaya yang belakangan kembali menjadi titik rawan aksi kekerasan oleh KKB.

Editor: Dg Mp/Hmd.