KABAR21|PPU, – Langit Desa Girimukti tampak cerah pagi itu, seolah turut menyambut semangat gotong royong yang tumbuh di tanah pesantren. Polres Penajam Paser Utara (PPU) bersama Dinas Pertanian dan Pondok Pesantren Hidayatullah melaksanakan penanaman bibit jagung serentak sebagai bagian dari komitmen nyata mendukung program ketahanan pangan nasional. Rabu (6/8/2025),
Kegiatan yang berlangsung di lahan milik Pondok Pesantren Hidayatullah ini merupakan wujud sinergi tiga elemen strategis bangsa , Polri sebagai pelindung rakyat, pemerintah daerah sebagai penggerak pembangunan, dan pesantren sebagai pencetak generasi unggul.
Dipimpin langsung oleh Kabag SDM Polres PPU, Kompol Muhadi, S.Ag., M.H., kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian PPU, Ir. Andi Terasodiharto, M.Si., Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah, Ustadz Mursyid Mansur Salbu, S.S., serta jajaran Polsek Penajam, petugas penyuluh pertanian, dan para santri.
“Jagung yang kita tanam hari ini bukan hanya untuk panen beberapa bulan ke depan, tetapi menjadi benih bagi masa depan bangsa. Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden, khususnya dalam membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi dari akar rumput,” tegas Kompol Muhadi.
Langkah ini senada dengan Cita Kelima Asta Cita, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis, serta Cita Keenam, mencetak masyarakat produktif dan berdaya saing. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran praktis bagi para santri tentang arti kerja keras, kolaborasi, dan cinta tanah air.
Kepala Dinas Pertanian menyebut bahwa model kolaborasi ini layak ditiru oleh daerah lain. “Kami mengapresiasi Polres PPU yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga ikut mendorong ketahanan pangan melalui pendekatan sosial dan edukatif. Ini pembangunan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Bagi pihak pesantren, kegiatan ini memberikan nilai tambah luar biasa. Para santri yang terbiasa dengan kitab dan kajian agama, kini belajar langsung menyentuh tanah, menanam benih, dan memahami proses alam — membentuk karakter yang utuh: berilmu, berakhlak, dan mandiri.
Dari Desa Girimukti, kami menanam jagung, menumbuhkan harapan, dan memanen masa depan. Karena bangsa besar adalah bangsa yang mampu memberi makan rakyatnya dengan tangannya sendiri.(*)