TAKALAR/ KABAR21 – Sebuah proyek pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Takalar di Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dilaporkan ambruk secara misterius pada Rabu malam (5/11/2025). Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar terkait kualitas pengawasan proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, bangunan dua lantai tersebut ambruk saat tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, yang menjadi sorotan adalah proyek ini tercatat mendapat pendampingan dari Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Selatan.
Pelaksana kegiatan di lapangan, Manurding, mengaku bingung dengan kejadian ini. “Kami tidak tahu apa penyebabnya. Pekerjaan sudah kami lakukan sesuai gambar dan petunjuk teknis,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi pada Kamis (6/11/2025). Ia bersikeras bahwa struktur dan material yang digunakan sudah sesuai dengan arahan.
Namun, fakta di lapangan berbicara lain. Pantauan di lokasi menunjukkan sejumlah pekerja tidak mengenakan alat pelindung diri (APD), sebuah pelanggaran standar keselamatan kerja yang serius. Lebih mencurigakan lagi, konsultan pengawas proyek tidak berada di tempat saat kejadian dan belum bisa dimintai keterangan.
Ketidakjelasan ini memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya praktik pengawasan yang tidak optimal. Mengapa sebuah proyek yang didampingi oleh aparat penegak hukum bisa luput dari potensi masalah konstruksi?
Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek maupun konsultan pengawas belum memberikan penjelasan resmi terkait penyebab ambruknya bangunan. Masyarakat Takalar menuntut adanya investigasi mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini dan memastikan akuntabilitas semua pihak yang terlibat.










