GERAKAN AYAH MENGAMBIL RAPOR ANAK (GEMAR): LANGKAH NYATA MENINGKATKAN PERAN AYAH DALAM PENDIDIKAN

News19 Dilihat

KABAR21-BULUKUMBA
-Rabu 24 Desember 2025 – Sekolah SDN 1 TERANG-TERANG Kelurahan Caile Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba, menjadi salah satu sekolah yang menerapkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah (GEMAR), sebuah inisiatif yang mewajibkan ayah untuk menerima rapor anak mereka di sekolah. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan peran ayah dalam pendidikan anak dan mengurangi fenomena fatherless di Indonesia.

Gerakan GEMAR ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak. Kehadiran ayah pada momen penting seperti penerimaan rapor diharapkan dapat membangun kedekatan emosional yang berdampak positif terhadap rasa percaya diri, kenyamanan, dan kesiapan anak dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kepala Sekolah SDN 1 Terang-Terang Bulukumba, Drs Hj Ernawati menjelaskan bahwa tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan peran ayah dalam memantau perkembangan pendidikan anak. “Ayah memiliki peran penting dalam pendidikan anak, dan kami ingin mereka lebih terlibat dalam proses belajar anak,” katanya.

Wali kelas Husna Wati SPD, menambahkan bahwa kehadiran ayah sangat penting untuk memantau perkembangan anak. “Ayah dapat mengetahui langsung bagaimana perkembangan anak di sekolah dan dapat berdiskusi dengan guru tentang cara meningkatkan prestasi anak,” katanya.

_Poin Penting Gerakan_
– Ayah dianjurkan mengambil rapor langsung
– Berlaku untuk berbagai jenjang pendidikan
– Gerakan ini mulai berlaku Desember 2025
– Dispensasi keterlambatan bagi Ayah
– Apresiasi untuk Ayah yang berpartisipasi

Rismawati, orang tua siswa di Sekolah Bulukumba, menyambut baik gerakan ini. “Saya sangat mendukung gerakan ini. Ayah harus lebih terlibat dalam pendidikan anak. Saya ingin lebih dekat dengan anak saya dan memantau perkembangannya,” katanya.

Masyarakat menyambut baik gerakan ini sebagai langkah nyata melawan tingginya angka fatherless di Indonesia. Namun, beberapa orang juga menyoroti bahwa gerakan ini harus diiringi dengan fleksibilitas dan keadilan, terutama bagi anak-anak yang ayahnya tidak ada atau bekerja di luar kota. “Gerakan ini bagus, tapi harus ada solusi untuk ayah yang tidak bisa hadir,” kata salah satu orang tua siswa.

Gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan anak dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pewarta.Basri