Dua Masalah Besar Bontomanai: Proyek Irigasi Tertunda dan Jembatan Rusak Mengganggu Petani

News4 Dilihat

TAKALAR/KABAR21 – Musim penghujan yang seharusnya jadi momen berharap petani di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, malah memicu keputusasaan. Proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I. Pamukkulu yang menelan anggaran Rp29,826,844,000 dan dikerjakan PT Etika Beton belum selesai hingga Minggu (26/10/2025), meninggalkan tumpukan tanah dan bahan bangunan yang menghambat aktivitas bertani.

Petani yang enggan menyebut namanya mengaku sudah berkali-kali menyampaikan keluhan kepada pengurus proyek, namun laporan tidak pernah ditanggapi. “Lahan sawah kami terhambat tumpukan tanah yang belum dibersihkan. Kami harus menunda penanaman padi padahal musim penghujan sudah tiba – ini akan mengganggu hasil panen tahun ini,” ujarnya kepada Kabar21.

Selain masalah irigasi, warga juga menggerutu atas kondisi jembatan penghubung di desa yang rusak parah. Jembatan tersebut dinilai penting untuk mobilitas masyarakat dan distribusi hasil panen . “Kami berharap pihak proyek segera turun ke lapangan membersihkan sisa bahan bangunan, sekaligus meminta pemangku kepentingan memperbaiki jembatan itu,” tambah petani tersebut.

Proyek yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian kini malah menjadi beban tambahan bagi warga. Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari PT Etika Beton atau dinas terkait mengenai keluhan petani.