Makassar Gempar! Siswa SMP Dipukul Oknum TNI, Motor Dirampas dan Diminta Tebusan Rp 15 Juta!

News19 Dilihat

MAKASSAR/KABAR21. – Sebuah insiden mengejutkan mengguncang warga Makassar. Febrian (13), seorang siswa SMP, diduga menjadi korban pemukulan dan perampasan motor oleh oknum TNI yang bertugas di KIMA Daya, Makassar, Sulawesi Selatan. Ironisnya, motor korban tak kunjung dikembalikan dan justru diminta tebusan fantastis sebesar Rp 15 juta.

Peristiwa pilu ini bermula pada Rabu sore, 17 September 2025. Febrian bersama temannya diminta membuang sampah di kawasan KIMA menggunakan motor Vario putih bernomor polisi DD 8713 MH. Febrian mengaku tidak mengetahui bahwa area tersebut terlarang untuk membuang sampah, sebab tidak ada tanda larangan yang terpasang.

“Saya tidak tahu kalau area tersebut dilarang membuang sampah karena tidak ada tanda larangan yang kemudian terpajang di area tersebut,” tutur Febrian kepada KABAR21.COM, masih dengan nada trauma.

Saat dalam perjalanan pulang, Febrian dikejar dan dibawa ke kantor KIMA. Di sana, ia tiba-tiba dipukul dan motornya dirampas. Setelah itu, ia diantar pulang ke rumahnya oleh petugas keamanan KIMA. Namun, penderitaan Febrian tak berhenti di situ. Ia kemudian diminta menyiapkan uang sebesar Rp 15 juta untuk mengambil kembali motornya.

“Pas saya pulang saya dikejar dan dibawa ke kantor KIMA. Sampai di sana tiba-tiba saya dipukul dan kendaraan saya dirampas. Saya diantar pulang ke rumah oleh security KIMA. Tak hanya itu, saya pun disuruh siapkan uang 15 juta untuk mengambil motor yang mereka rampas,” jelas Febrian dengan mata berkaca-kaca.

Sudah empat hari berlalu, motor yang menjadi tulang punggung keluarganya itu belum juga dikembalikan. Motor tersebut sangat vital bagi orang tua Febrian yang berprofesi sebagai penjual bakso keliling, digunakan setiap hari untuk berbelanja bahan dagangan demi menafkahi keluarga dan membiayai sekolah Febrian.

“Sudah 4 hari motor saya tidak kunjung dikembalikan, padahal motor tersebut dipakai setiap hari untuk berbelanja ke pasar untuk membeli bahan, sebab orang tua saya penjual bakso keliling mencari nafkah untuk biaya sekolah saya,” keluhnya.

Febrian berharap oknum yang terlibat dalam kejadian ini segera diproses secara hukum. “Saya berharap oknum tersebut segera diproses secara hukum yang berlaku, sebab kami ini adalah masyarakat kecil yang minta keadilan,” tegasnya, mewakili suara masyarakat kecil yang terpinggirkan.

Insiden ini sontak memicu kemarahan publik di Makassar. Banyak warga yang mempertanyakan peran TNI yang seharusnya melindungi masyarakat, bukan justru menindas. “Kejadian tersebut membuat warga Makassar geram, sebab diketahui bahwa tugas TNI melindungi masyarakat kecil, bukan menindas,” demikian sentimen yang berkembang di masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan pada Sabtu (20/09/2025), belum ada konfirmasi resmi dari pihak TNI. Dugaan kuat adanya persekongkolan antara oknum TNI dan security KIMA semakin menguat, mengingat saat ditemui oleh media KABAR21, pihak security KIMA tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai oknum tersebut, dan motor korban pun tak kunjung dikembalikan.

Pewarta: Muhammad Aras